Minggu, 22 November 2015

Inspirasi dari tokyo tower movie

tidak ada kesuksesan yang instan. semua perlu proses yang panjang. apa yang sudah kau siapkan untuk sukses ?sudahkah kau melakukan sesuatu untuk menjemputnya hari ini? hanya berbekal galau kah? ke laut sana.
so I'AM DOING THE BEST.

jangan hanya  menjadikan mimpi dan ambisi sebagai dasar melakukan sesuatu tanpa dibarengi bekal yang cukup.

Sabtu, 21 November 2015

renungan : cerita dibawah hujan sore hari

1. kebebasan/kemerdekaan dalam hal dimana immoralitas (ketiadaan/rendahnya akhlak) cenderung menjadi kelaziman dalam masyarakat yang terlalu liberal (bebas). hati hati memililih pemimpin #bukan kampanye menjelang pilkada

2. pedoman Islami dan larangan-larangan yang memiliki sanksi dalam hal perilaku manusia di masyarakat Muslim bukanlah dimaksudkan untuk mempersempit kebebasan manusia, malahan bertujuan mempertegas makna dan martabat kebebasan/ kemerdekaan manusia itu sendiri.
# belajar lah segala sesuatu dengan menyeluruh. jangan sepotong-potong karena itu akan membuat kepemahamanmu berkurang

3. tugas seluruh manusia adalah untuk menemukan kebenaran dalam hidup ini dan bukannya secara membuta (begitu saja) menerima agama yang diikuti oleh lingkungannya ataupun orang tuanya.
#apa yang kamu lihat belum tentu benar, apa yang kamu rasa belum tentu manis.
#banyak belum tentu benar, sedikit belum tentu salah. dihina belum tentu kalah, dan menghina belum tentu menang

4.kita hendaklah tidak menilik suatu agama hanya dari perilaku pemeluknya saja sebab siapapun yang namanya manusia cenderung berbuat dosa.
# jangan pernah melihat segala sesuatu dari bungkusnya alias covernya, lihatlah isi dan makna yang terkandung di dalamnya
#biarkan kata kata kotor, jelek, menjatuhkan orang dan semacamnya tetap tersimpan di dalam kampus. jangan kau gunakan untuk menjelekkan dan menjatuhkan orang-orang disekitarmu.


5. manusia bisa saja mengabaikan petunjuk ilahi dan membuat standar hidupnya sendiri. namun pada puncaknya ia akan menemukan bahwa apa yang ia buat hanyalah halusinasi yang tak kunjung tercapai olehnya.
#takdir sudah ditentukan oleh langit, berbuatlah baik selalu untuk memudahkan langkahmu
#cobaan bisa jadi terjadi karena dosa, dan cobaab bisa jadi hilang dengan taubatan nasuha


21 november menjelang maghrib 2015

Puisi : sampai ujung

aku akan terus melangkah
sampai sang maut menjemputku
aku akan terus melihat
sampai mata ini terpejam selamanya
aku akan terus bicara
sampai mulut ini diam dengan sendirinya
tanganku akan terus mengacung dan mengepal
sampai otot dan saraf ini berhenti, tak bergerak walau sejenak
ya..semua ini tentang sebuah pengabdian
sebuah rasa bernama keprihatinan
akan tangisan bunda pertiwi yang menyayat hati
menyaksikan putra putri bangsanya terkukung ketertinggalan
penerus negeri tersungkur dalam emosi sesaat
terbakar angan dan mimipi ilusi yang menipu
dan akhirnya membawa nusantara dalam lumpur kegelapan

sejarah : meluruskan sejarah Trenggalek kota gaplek yang terlupakan


karya ini saya ambil utuh dari saudara Teguh Budiharso, Universitas Mulawarman yang diterbitkan oleh harian Lingua,  Volume 12, Nomor 1, Maret 2015, Halaman 139-156. terimakasih yang sebesar besarnya pada beliau karena telah memberikan sepercik cahaya dibalik kebenaran sejarah kota Trenggalek. bagi yang ingin mengutip jangan lupa mencantumkan sumbernya ya. .


 
MELURUSKAN SEJARAH TRENGGALEK KOTA GAPLEK: 

STUDI HEURISTIK FOKLOR PANEMBAHAN BATORO KATONG, 

JOKO LENGKORO DAN MENAK SOPAL [1]



Abstract:  This study is aimed at describing toponymy of Trenggalek emphasizing on identification of local foklor about Batoro Katong, Joko Lengkoro and Menak Sopal.  This study uses qualitative approach assigning heuristic and phenomenology as the method of inquiry.  Primary sources such as documents on the foklor, babad, inscriptions, and sites of history were analyzed.  Indepth analyses pertaining to the exploration using indepth interview and discussion were conducted involving various informants.  This study reveals that Trenggalek derived from Galek,  identifying a city that produced gaplek.  Since early Matarm, gaplek had been produced in Trenggalek.  In support to the name, Galek has been interpreted as the identity of “terang” and “galih” aspiring that Galek has received greatness of the King in Demak.  Trenggalek did not exist in the era of Mataram, Majapahit, Demak, and Pajang Kingdom as a regency, however, its status as sima parashima, received since King Sindok in 929 AD up to Majapahit ruling indicated that Trenggalek was a prominent area.  To some extents, Trenggalek has received discrimination in the government administration but the history remains to promote the legacy of Trenggalek as an autonomy regency.         

            Key-words:  Trenggalek, toponymy,  King Sindok.


 Tulisan ini mengkaji seara kritis sejarah Trenggalek berdasarkan studi heuristik tiga cerita tutur baik lisan, babad, maupun manuskrip mengenai Panembahan Batoro Katong Ponorogo, cerita tutur Joko Lengkoro atau Mbah Kawak, dan cerita turur Menak Sopal.  Sejauh yang bisa ditelusuri, sumber sejarah Trenggalek tertulis baru berupa cerita mengenai Menak Sopal yang melegenda dan dianggap sebagai Bupati Trenggalek yang pertama, pahlawan petani, dan penyebar Islam pertama di Trenggalek.  
Secara umum, sejarah Trenggalek banyak didasarkan pada cerita tutur yang berpangkal pada cerita Menak Sopal (1498-1568) yang hidup  pada zaman Sultan Hadiwijoyo (1549-1582) bertahta di Pajang Kartasura sekarang.  Kisah ini diinterpretasi oleh banyak pihak menggunakan berbagai versi dan melahirkan cerita sejarah yang simpang siur.  Pemerintah
Kabupaten Trenggalek sendiri juga “kurang peka” pada situasi ini sehingga sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Trenggalek lebih berpatokan pada cerita dongeng sebagai rujukan sejarah Trenggalek. Interpretasi yang muncul di blog baik situs resmi Pemkab Trenggalek maupun blog pribadi juga tidak bisa dijadikan rujukan.  Padepokan Dewadaru misalnya dalam blognya menjelaskan kata Trenggalek sebagai lintang trenggono yang hilang dan jatuh di wilayah Trenggalek.  Trenggono dipersepsikan sebagai Sultan Demak terakhir sebelum Demakruntuh dan dipindahkan ke Pajang oleh Joko Tingkir atau Sultan Hadi Wijoyo, menantu Sultan Trenggono.     
 Satu-satunya buku sumber yang memiliki bobot ilmiah cukup ialah Babon Sejarah Trenggalek yang disusun pada 1982 oleh tim penyusun sejarah Trenggalek bersama-sama konsultan sejarah dari IKIP Malang.  Babon Sejarah Trenggalek ini memuat keterangan yang akurat pada sisi tertentu.  Secara panjang lebar, penulis sejarah Trenggalek, termasuk Pemkab Trenggalek, blogger, dan penulis lain mendasarkan pada uraian tersebut.  Dengan bangga, mereka mengutip deskripsi sejarah Trenggalek dikelompokkan ke dalam tiga periodisasi: pra-sejarah, perdikan, dan keemasan.  
 Trenggalek dibanggakan sebagai daerah yang cukup tua dalam sejarah tetapi para penulis menjadi tidak kritis ketika Trenggalek disebut sebagai daerah “di bawah naungan” wilayah lain.  Penulis yang dengan bangga menyebut Trenggalek sebagai bagian Tulungagung ialah yang menyebut dirinya Siwi Sang.  Penulis lain akhirnya cukup mengamini saja bahwa sejarah Trenggalek “tidak mandiri” tetapi menjadi bagian dari Tulungagung.  
             Tulisan ini dimulai dari fakta sejarah tentang keberadaan Trenggalek, dan pelurusan beberapa pernyataan yang bisa menjadi stikma.  Diharapkan pemangku kebijakan bisa menyusun alur sejarah Trenggalek yang baku agar cerita yang disusun setelahnya oleh siapapun tidak simpang siur dan tidak membingungkan generasi penerus.   

Jumat, 20 November 2015

Puisi : Rasa yang tak terdefinisi

sebuah rasa yang  tidak terdefinisi
terkadang membuatmu buta arah
tak jelas mana utara selatan, mana timur dan barat
mengaburkan peta kehidupan yang telah digambarkan
menghapus petunjuk yang datang secara perlahan
dan akhirnya memusnahkan sebuah solusi jalan keluar
rasa itu..........

satu rasa yang tak bisa didefinisikan
kadang membuatmu begitu gembira
seakan kau adalah raja segala dunia
membuatmu memiliki wewenang untuk menjadi raja segala masa
memuncratkan sumber mata air ceria seberti mendapat boneka pertama
membuncah senang didada bak temukan sebongkah permata
mengubah boneng serasa coklat, topinong rasa daging renyah empuk
hitam jadi putih, hina jadi mulia.............
ah rasa itu

sepotong rasa yang tak bisa didefinisikan secara tepat
terkadang membuatmu sedih bersarang didada
ibarat kau adalah satu-satunya penghuni neraka
tersiksa dengan segala potongan hari
memberengus asa di depan wajah, yang ada hanya air mata
membungkus jasad dengan rasa dingin, hampar mencekam
    seakan tak ada lagi udara yang tersisa di bumi
ah........rasa itu