Rabu, 05 November 2014

Perantauan

dalam perantauan yang jauh
aku melihat bumi berputar
degradasi moral membabi buta
menghiasi pojok keterbelakangan
menggelontorinya dengan dupa ke tidak tahuan
dan akhirnya menenggelamkan dalam kehampaan
apakah makna hidup itu?

resensi buku 7 keajaiban Rezeki

Identitas buku
Judul Buku : 7 keajaiban rezeki
Pengarang :  Ipho santosa


Tema Utama :lingkar pengaruh dimulai dari :
lingkar diri
lingkar keluarga
lingkar sesama
lingkar semesta
lingkar pencipta

Resensi Buku Grapho Parenting



Judul             : Grapho Parenting Membangun Karakter Melalui Pengenalan Tulisan Anak
Penulis          : Ruli Renata (suami dari teman kamarku lho.he..he… J  mbak lilik puji Rahayu)
Penerbit        : Aksi Cepat Tanggap dan Samudra Publishing
Tahun terbit   : Maret 2013 (cetakan pertama)
Tebal halaman : xviii+ 105 halaman , 15 cm
Resensator    : Nikmatul Istikhomah*
  Tema karakter saat ini menjadi salah satu pembicaraan sentral di dunia pendidikan, khususnya pendidikan karakter. Bahkan saking hebohnya kurikulum pendidikan yang saat ini dicanangkan pemerintah melalui kementerian pendidikanditahun 2013 menjadikan Pendidikan Karakter sebagai kurikulum yang harus digunakan disemua jenjang pendidikan. Tema karakter sejatinya menjadi tema sentral pembentukan kepribadian anak sejak masa dahulu. Pembentukan karakter melalui tulisan tangan atau yang dikenal sebagai “graphology” dalam buku ini menawarkan suatu jenis pendidikan yang relative sederhana namun sangat efektif dalam mengembangkan maupun mengubah karakter.

resensi buku keakhwatan 3 (new)

Resensi Buku Keakhwatan 3


Judul                     : Keakhwatan 3 (bersama tarbiyah mempersiapkan tegaknya rumah tangga Islami)
Penulis                 : Cahyadi takariawan dkk
Penerbit              : PT era Adicitra Intermedia
Tahun terbit       : Februari 2012 (edisi revisi cetakan pertama)
Tebal halaman   : xvi + 136 halaman , 21 cm
Resensator         : Nikmatul Istikhomah*
Berdasarkan pengalaman pribadi, ternyata isu yang berkembang di usia-usia 20 ++ tidak jauh-jauh dari yang namanya isu pernikahan. Dimana-mana pasti UUN, apapun tema pembicaraan “Ujung-Ujungnya ngomongin Nikah”. Pernah dapat tausiyah dari seorang ustadzah bahwa menikah itu bukan tergantung faktor usia tapi tergantung pada kesiapan. Menusuk banget. So selama ini bekal apa yang sudah kita persiapkan? Padahal ketika kita tengok lagi materi tentang Iqomattudin, menikah / berumah tangga hanyalah tangga/ tahapan kedua setelah perbaikan individu. Dan setelahnya masih ada 5 tahapan lagi menuju Ustadziyatul alam. Jika tahap kedua saja tidak sempurna bagaimana akan melalui tahapan berikutnya ?...ho..ho…. jadi mau ndak mau, tabu ndak tabu yang namanya pernikahan musti disiapkan sejak dini.