Kamis, 15 Oktober 2015

kala geologi dan sejarah kehidupan



KALA GEOLOGI DAN SEJARAH KEHIDUPAN


Kajian perkembangan bumi di lakukan berdasarkan ukuran tertentu yang di sebut kala atau waktu geologis. Waktu geologis ini diketahui berdasarkan pengukuran dan pengamatan terhadap lapisan-lapisan batuan. Tiap lapisan batuan terbentuk pada masa tertentu dan menyimpan berbagai informasi pada saat pembentukannya, seperti kondisi alam serta jenis hewan dan tumbuhan yang hidup pada masa tersebut.. dengan kata lain, umur bumi serta pembagian masa dalam perkembangan bumi dapat di ketahui dari batuan yang ada di permukaan bumi.
Banyak ilmuwan telah berupaya untuk mengetahuiumur bumi dan proses perkembangan muka bumi hingga menjadi seprti sekarang. Terkait dengan hal tersebut, umur bumi di nyatakan dalam waktu geologi. Secara umum, waktu geologi dapat di golongkan  menjadi waktu geologi relatif dan waktu geologi numerik atau waktu geologi absolut. Waktu geologi relatif adalah pengelompokan peristiwa-peristiwa geologis berdasarkan urutan terajadinya. Waktu geologi relatif tidak menggunakan satuan yang dapat di ukur, seperti tahu, hari, atau jam. Di lain pihak, waktu geologi numerik adalah pengukuran yang dilakukan terhadap peristiwa-peristiwa geologis dengan menggunakan satuan yang dapat di ukur, misalnya tahun.
Salah satu ilmuwan yang mencoba mengukur bumi adalah William Thomson atau Lord Kelvin. Ia melakukan percobaan untuk memperkirakan  waktu yang di perlukan bumi untuk mendingin sejak pembentukannya. Kelvin berpendapat bahwa usia bumi adalah sekitar 30 hingga 100 juta tahun. Saat ini, metode ilmiah yang di anggap paling tepat untuk mengukur usia bumi adalah dengan pengukuran waktu paruh terhadap isotop unsur radioaktif yang terkandung dalam batuan. Berdasarkan pengukuran waktu paruh peluruhan uranium -238 hingga menjadi timbal -206 pada batuan, di ketahui umur bumi sekitar 4,5 miliar tahun.
Sejarah bumi disusun berdasarkan Skala Waktu Geologi yang dikelompokkan dalam  Kurun (Eon), Masa (Era), Zaman (Period), Kala (Epoch)  dan Waktu (Age).

berikut adalah pembagian zaman nya : 
A.    Zaman Prakambrium
            Ciri zaman prakambrium adalah lapisan-lapisannya selalu terdapat di bawah lapisan-lapisan yang mengandung fosil. Pada era prakambium dapat diketahui pula bahwa di beberapa daerah terdapat iklim yang sangat dingin (endapan terbentuk oleh gletser). Mahluk hidup pada era ini umumnya berupa bakteri, spons, anemon, hewan karang, dan cacing.

B.     Zaman paleozoikum
Dibagi menjadi:
1.      Masa kambrium
Zaman ini ditandai oleh adanya endapan-endapan yang mengandung jasad-jasad fosil yang telah mencapai tingkat perkembangan yang tinggi. Keberadaan mahluk hidup masih terbatas pada wilayah laut.
2.      Masa silur
Banyak kelompok hewan baru muncul dalam zaman silur, di antaranya yang terpenting adalah vertebrata atau hewan bertulang belakang.
3.      Masa devon
Masa ini bercirikan munculnya tumbuhan darat dan hewan bertulang belakang, periode devon terbagi menjadi tiga, yaitu devon bawah, devon tengah, dan devon atas. Pada masa devon banyak ditemukan lapisan-lapisan endapan daratan yang luas di sungai-sungai atau danau. Pada masa devon, keadaan iklim sangat panas.
2.      Masa karbon
Masa ini ditandai dengan terbentuknya sejumlah besar karbon bebas di berbagai bagina dunia. Pada masa karbon ini terjadi pembentukan pegunungan. Beberapa jenis amfibi mengalami perkembangna pesat pada masa karbon.
3.      Masa perm
Pada masa ini, benua pangea telah terbentuk dan terjadi kondisi iklim yang ekstrem berupa iklim dingin dan kering di bagian selatan serta iklim panas dengan fluktuasi kondisi basah dan kering di bagian utara. Tumbuhan yang dominan umumnya berupa conifer, tumbuhan paku, dan tumbuhan lain yang tahan kekeringan.

C.    Zaman mesozoikum
Keadaan iklim pada waktu bersifat panas dan basah. Pada zaman ini mulai berkembang tumbuhan berdaun lebar, hewan melata, amfibi, ikan, dan mamalia pertama.

D.    Zaman kenozoikum
      Zaman ini diperkirakan berusia sekitar 65 juta-55 juta tahun. Keadaan bumi semakin membaik, perubahan cuaca tidak begitu besar sehingga kondisinya lebih setabil dan kehidupan berkembang dengan pesat.
1.      Masa tersier (Eosen, Oligosen, dan Pleistosen)
Zaman ini ditandai berkurangnya jenis-jenis binatang besar dan telah hidup jenis-jenis binatang menyusui, yaitu kera dan monyet. Selanjutnya mulai berkembang jenis kera manusia.
2.      Masa kuarter (Dilivium dan Alluvium)
            Zaman ini merupakan mesa terpenting dalam kehidupan sebab mulai muncul kehidupan manusia purba.
      Zaman terdiri atas dua bagian, yaitu:
a.       Kala Pleistosen (Zaman Dilluvium)
            Masa ini berlangsung kira-kira 3.000.000 tahun-10.000 tahun yang lalu.  Keadaan alam pada masa ini masih liar dan labil karena silih bergantinya dua zaman, yaitu Zaman Glasial dan Zaman Interglasial.
1) Zaman Glasial, adalah zaman meluasnya lapisan es di Kutub Utara sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es. Sedangkan daerah yang jauh dari kutub terjadi hujan lebat selama bertahun-tahun. Permukaan air laut turun disertai dengan naiknya permukaan bumi diberbagai tempat.
2) Zaman Interglasial, adalah zaman diantara dua zaman es. Temperatur naik hingga lapisan es di kutub utara mencair, akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi berbagai banjir besar di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan banyak daratan terpisah oleh laut dan selat.

b. Kala Holosen (Zaman Alluvium)
            Dimulai sekitar 10.000 tahun yang lalu. Pada awal kala Holosen, sebagian besar es di kutub utara sudah lenyap, sehingga permukaan air laut naik lagi. Tanah-tanah rendah di daerah Paparan Sunda dan Paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut transgresi. Dengan demikian muncullah pulau-pulau di nusantara. Pada masa ini hidup manusia yang disebut Homo Sapiens (Manusia Cerdas). Pada masa ini juga mulai muncul nenek moyang kitasekarang ini dan mulailah terjadi perkembangan kebudayaan manusia yang pesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar