potongan cerita iiz arbet
anak manusia yang diberi kesempatan untuk mencari inspirasi dan menebar inspirasi di pelosok Indonesia
Selasa, 18 April 2017
Tegang : Welcome to Abmisibil,Okbibab, Pegunungan Bintang Pegunungan Bintang.
bagi yang belum tau wajar, karena itu juga saya alami. Dan baru ngeh ketika menginjakkan kaki disana. Mbah google yang menjadi andalan tidak membantu banyak. Hanya beberapa artikel yang mengulas, itupun cuman sekilas. Yang pasti kabupaten Pegunungan masih Indonesia kok. Terletak di provinsi papua dan K\abupaten yang menjadi garis terdepan bagian timur NKRI yang berbatasan langsung dengan PNG.
Rabu, 16 Desember 2015
Kerjasama Ekonomi yang Saling Menguntungkan antara Indonesia dengan Negara-negara Sahabat
A. Konsep Kerjasama Internasional
Kerjasama Internasional
merupakan hubungan kerjasama yang dilakukan oleh dua negara atau lebih yang
bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan negara-negara di dunia. Berdasarkan
bentuknya, pembagian kerja sama antar negara adalah sebagai berikut:
a. Kerjasama bilateral adalah suatu kerjasama
antara dua negara dalam bidang-bidang tertentu. Kerja sama
ini biasanya dalam
bentuk hubungan diplomatik, perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan.
Contoh: kerja
sama antara Indonesia dengan Republik Korea dalam bidang ekonomi dan teknik
b. Kerjasama multilateral adalah
kerjasama yang dilakukan oleh lebih dari dua negara atau beberapa negara.
Contoh: kerja sama Perserikatan Bangsa-Bangsa, WTO, Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP.
c. Kerja sama
regional adalah kerja sama yang dilakukan oleh beberapa negara dalam suatu kawasan atau wilayah. Kerja sama ini tidak dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis
geografis, teknik, sumber daya alam, dan pemasaran.
Contoh: ASEAN di wilayah Asia
Tenggara, APEC di wilayah Asia Pasifik, dan MEE di wilayah Eropa.
Adapun tujuan dilakukan
kerjasama internasional adalah untuk memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara,
mencukupi kebutuhan masyarakat masing-masing negara, menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi
seluruh, menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam membina dan
menegakkan perdamaian dunia. Faktor penyebab terjadinya
kerjasama antar negara antara lain sebagai berikut:
§ Perbedaan sumber daya alam
§ Perbedaan iklim dan kesuburan
tanah
§ Perbedaan ilmu pengetahuan dan
teknologi
§ Perbedaan ideologi: perbedaan
ideologi dapat memicu konflik, oleh karenanya negara perlu melakukan kerjasama
dengan negara lain
B. Kerjasama Internasional Indonesia di Berbagai Bidang
Sebagai
negara berkembang, Indonesia banyak melakukan kerjasama internasional dalam berbagai bidang dengan banyak negara di
dunia. Kerjasama internasional sebagai suatu bentuk hubungan diplomatis antara
Indonesia dan negara-negara lain di berbagai bidang penting untuk menyokong
kepentingan rakyat. Selain itu, kerjasama yang bersifat mutualisme ini dapat
mempererat hubungan kedua negara. Sesungguhnya, Indonesia sudah memulai
kerjasama internasionalnya dengan negara-negara lain sesaat setelah proklamasi
kemerdekaan. Kerjasama internasional ini terutama dilakukan dengan
negara-negara sahabat. Hingga saat ini, Indonesia telah membangun berbagai
bentuk kerjasama internasional dengan 162 negara di lima benua di dunia ini. Berikut beberapa aspek kerjasama Indonesia dengan negara lain di dunia.
1) Politik
Kerjasama indonesia dalam
bidang politik banyak dijalin negara lain di dunia untuk sama-sama berperan
terhadap perkembangan isu global. Contoh kerjasama dalam bidang politik Hubungan bilateral RI – Iran
mengenai masalah gerakan separatis di Aceh dan Irian Jaya, Pemerintah Iran juga secara simpatik dan secara terbuka menyatakan dukungannya kepada
keutuhan integritas wilayah Indonesia.
Begitupun dalam masalah pertikaian antar umat Islam dan Kristen di Maluku, Iran
mendukung ketegasan sikap Indonesia
untuk menyelesaikan sendiri masalah itu dan menolak intervensi asing.
2) Ekonomi
Hubungan kerja sama
antarnegara di bidang ekonomi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk.
Berdasarkan jumlah negara yang mengadakan, kerja sama ekonomi dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu kerja sama ekonomi bilateral dan kerja sama ekonomi
multilateral.
Contoh:
hubungan Indonesia – Inggris berjalan di sektor perekonomian dalam hal
koneksi dagang. Indonesia mengekspor migas ke Inggris karena Inggris tidak memiliki cadangan minyak
bumi. Bentuk
kerjasama Indonesia-Inggris di sektor perdagangan antara lain ekspor baja, karet alam,
mebel dari kayu ke Inggris. Sebaliknya Inggris mengekspor bahan pangan berupa
gandum, makanan olah lainnya, berbagai macam jenis mesin pabrik dan teknologi
IT ke Indonesia.
NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
1. PENGERTIAN NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
Bank Dunia mencoba melakukan
pembagian negara maju dan negara berkembang berdasarkan sektor perekonomian
yang dijadikan tumpuan. Namun UNDP
(United Nations Development Program), yakni lembaga internasional untuk
pembangunan yang berada di bawah PBB, Mengelompokkan negara maju dan negara
berkembang berdasarkan keberhasilan negara-negaraa tersebut dalam membangun
kualitas kehidupan manusia yang menjadi penduduk di wilayahnya. Karena itu,
kriteria yang dipakai UNDP dalam mengelompokkan negara-negara maju dan
berkembang ialah menggunakan berbagai faktor nonekonomi seperti tingkat harapan hidup, tingkat kematian
bayi, dan tingkat pendidikan.
Berdasarkan dasar pembagian dari kedua lembaga di atas secara
umum,yang dimaksud Negara Berkembang ialah negara yang bidang perekonomian dan
tingkat kehidupan masyarakatnya masih berada dalam tahap perkembangan. Adapun
negara maju adAlah
negara yang tingkat perekonomian dan tingkat kehidupan masyarakatnya telah
berada pada tahap yang lebih maju
atau maju.
2. INDIKATOR NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
Kapankah sebuah negara
dikatakan sebagai negara maju ataupun Negara berkembang? Tentu saja ada ciri-ciri tertentu yang
menandainya. Beberapa ciri yang menandai
sebuah negara dikatakan sebagai negara maju atau berkembang adalah sebagai berikut.
A.
Pendapatan
perkapita
Pendapatan perkapita/income
per kapita penduduk pada hakikatnya mencerminkan tingkat kemakmuran dan kemajuan suatu negara. Di
negara-negara maju pendapatan penduduk
per kapita tinggi, sedangkan di negara berkembang pendapatan per kapita penduduk lebih rendah daripada negara maju.
Masalah
kesejahteraan perekonomian suatu negara tidak saja dicapai dari aspek tingginya kesejahteraan ekonomi, tetapi juga
dibarengi dengan tingkat pemerataan perekonomian
tersebut. Di negara berkembang, tingkat perbedaan antara si kaya dan si miskin sangat mencolok sekali. Negara-negara maju
mampu mengurangi jarak kesenjangan hidup
warganya, artinya banyak orang kaya dan tidak terlalu banyak warga yang miskin.
Dikatakan
negara maju apabila memiliki PN per kapita lebih dari
US$11.906, dan dikatakan
negara berkembang apabila PN per kapita kurang dari angka tersebut. Perhatikan tabel berikut:
NAMA NEGARA
|
PENDAPATAN PERKAPITA (US$)
|
||
2007
|
2008
|
2009
|
|
Amerika Serikat
|
46,840
|
47,660
|
46,330
|
Kanada
|
40,270
|
43,430
|
41,950
|
Hongkong
|
31,220
|
32,950
|
31,410
|
Jepang
|
37,760
|
38,000
|
37,520
|
Singapura
|
34,980
|
36,050
|
36,880
|
Indonesia
|
1,660
|
2,010
|
2,230
|
India
|
1,000
|
1,080
|
1,,220
|
B.
Pertumbuhan
penduduk
Pertumbuhan
penduduk adalah suatu wilayah dapat diartikan sebagai bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk suatu wilayah
disebabkan faktor-faktor tertentu. Di
negara maju umumnya pertumbuhan penduduk sangat kecil. Umumnya orang tua hanya menginginkan jumlah anak sedikit (1 atau 2
anak aja), selain itu angka kematian di negara maju lebih besar daripada angka kelahiran.
Berkebalikan di negara berkembang yang
memiliki tingkat pertumbuhan penduduk tinggi.
Pertumbuhan
penduduk yang tinggi memerlukan ketersediaan sumber daya alam yang besar pula. Jika sumber daya alam dan jumlah
penduduk tidak seimbang maka yang terjadi adalah kehidupan penduduk yang kurang sejahtera.
Inilah yang terjadi di Negara berkembang,
bahkan negara miskin. Perhatikan data pertumbuhan pendudukantara negara maju dan negara
berkembang berikut:
C.
Jumlah
tenaga kerja
Di negara maju,
kesempatan kerja lebih terbuka dan beragam daripada di Negara berkembang. Industri di negara maju sangat
berkembang, hal ini memungkinkan kegiatan penduduk banyak terkait dengan kegiatan industri
ini. Di negara
berkembang, kegiatan ekonomi penduduk lebih banyak terserap di sector pertanian (termasuk perkebunan) dan
perikanan/sebagai nelayan.
D.
Mata pencaharian
Di negara-negara
berkembang, sebagian besar mata
pencaharian penduduk adalah di sektor
pertanian. Pemanfaatan lahan sebagian besar
digunakan untuk sawah, perkebunan, tambak,
dan hutan. Umumnya lahan yang tersedia
masih luas dan termasuk negara agraris,
contohnya Vietnam yang 80% penduduknya
bekerja di bidang pertanian Keadaan
seperti di atas tidak ditemui di negara
maju. Di negara maju, sebagian besar penduduknya
bekerja di sektor industri yang sangat
beragam, seperti industri elektronik, mesin-mesin,
dan sebagainya.
E.
Pemanfaatan
teknologi
Pemanfaatan mesin
dan listrik sangat terkait dengan penguasaan teknologi di suatu negara, yang pada akhirnya akan berujung pada
pendapatan (devisa) negara serta pendapatan
per kapita dalam negara dalam negara tersebut. Di negara-negara maju, hamper semua peralatan sudah menggunakan listrik dan
komputerisasi sehingga pekerjaan di berbagai
sektor dapat dilakukan secara cepat, tepat, efektif, dan efisien. Sedangkan di
Negara berkembang, banyak
peralatan yang masih nonlistrik, artinya masih dijalankan secara manual/tradisional.
Langganan:
Postingan (Atom)