doa adalah sebuah prosesi pengharapan seorang hamba kepada Tuhannya.sebuah tangga untuk mencapai kemudahan dan kemashalatan akan mimpi dan asanya.namun terkadang kita salah menempatkan posisi doa.
Suatu kali seorang anak sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Habri itu suasana sungguh meriah karena itu adalah babak final dan hanya 5 orang yang masih bertahan, termasuk Dzafah. Sebelum pertandingan dimulai Dzafah menundukkan kepala, melipat tangan dan berkomat kamit memanjatkan doa. Pertandingan dimulai, ternyata mobil balap Dzafah yang pertama kali mencapai garis finish. Tentu Dzafah girang sekali menjadi juara.
Saat pembagian hadiah, ketua panitia bertanya, “Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhanmu agar kamu menang bukan?” Dzafah menjawab, “Bukan pak, rasanya tidak adil meminta pada Tuhan untuk menolong mengalahkan orang lain. Aku hanya minta pada Tuhan, supaya aku tidak menangis kalau aku kalah.” Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk tangan yang memenuhi ruangan.
Permohonan Dzafah ini merupakan doa yang luar biasa. Dia tidak meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya, namun ia berdoa agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi dengan batin yang teguh.
Seringkali kita berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Kita ingin Tuhan menjadikan kita nomor satu, menjadikan yang terbaik dalam setiap kesempatan. Kita meminta agar Tuhan menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata. Tidak salah memang, namun bukankah semestinya yang kita butuhkan adalah bimbingan-Nya dan hikmatNya utk dpt mngerti rencana-Nya yang paling sempurna dalam hidup kita, terutama saat kita mengalami "kegagalan dan kekalahan" ?
Seharusnya kita berdoa minta kekuatan untuk bisa menerima kehendak Tuhan yang sempurna sebagai yang terbaik dalam hidup, sekalipun mungkin itu sangat tidak mnyenangkan bagi kita..
Berdoa utk menang itu biasa, tapi berdoa utk dpt mengerti kehendakNya saat kita kalah itulah iman yang penuh ketaqwaan & keikhlasan,
anak manusia yang diberi kesempatan untuk mencari inspirasi dan menebar inspirasi di pelosok Indonesia
Sabtu, 14 Februari 2015
Jumat, 13 Februari 2015
tentang rezeki
Terkadang hati ini meradang mengingat dikantong dan didompet sudah tak ada uang. Apalagi ini masih pertengahan bulan. Sedang stok mi instan sudah tinggal separuh. Mo minta suplay dana ke orang tua...hello tengsin bok, secara usia sudah berkepala 2.masak ia masih ngemis emak bapak dikampung.oh Good.Hai....what happen that?
dan kemudian melihat lagi.sungguh kau orang yang sangat beruntung. Lihat....kau sehat, jasmani dan rohani. Masih lengkap segala pancaindra. Oke mungkin kau tak ada uang di kantong, tapi kau tidak akan kelaparan.masih ada pengganjal perut untuk beberapa hari ke depan. Masih ada air kran steril buat persediaan minum. Kurang apa coba?pembatas antara haq dan bathil adalah rasa syukur itu is. Ok sering kau mendengar syukur itu ndak ada batasnya...sedangkan hati untik menampung rasa syukur itu terkadang ada batasnya. Dibatasi oleh ketakutan, kepicikan, dan lain sebagainya, so now you must open your heart. Open your eyes. Diluar sana masih banyak orang orang yg tak seberuntung kamu. Untuk urusan rezeki jangan pernah melihat keatas, tapi luhatlah ke bawah. Sedang untuk urusan amal ibadah, lihatlah ke atas. kau tidak ada apa apanya dengan merèka yg berada digaris terdepan kesyahidan.
back to the point : Ada 4 cara Allah SWT memberikan rezeqi kepada semua makhluknya sbb:
1. Rezeqi tingkat pertama (yg dijamin oleh Allah). "Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yg bergerak diatas bumi ini tidak dijamin oleh Allah rezeqinya" (QS.11:6).
Artinya Allah memberikan makan, minum, kesehatan, untuk seluruh makhluk hidup di dunia, ini rezeqi dasar yg terendah.
2.Rezeqi tingkat kedua "Tidaklah manusia mendapat apa apa, kecuali apa yg telah dikerjakannya" (QS.53:39).
Artinya Allah akan memberi rezeqi sesuai apa yg dikerjakannya.
3.Rezeqi tingkat tiga, "Sesungguhnya jika kamu brrsyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, jika kamu mengingkari nikmatku, maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih" (QS.14:7).
Inilah rezeqi yg disayang Allah, orang2 yg pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Allah dan mendpt rezeqi yg lbh banyak. Itulah janji Allah, orang yg pandai
bersyukurlah yg dpt hidup bahagia, sejahtera dan tentram.
4. Rezeqi tingkat empat untuk orang orang beriman dan bertaqwa.
"Barangsiapa yg bertaqwa kepd Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeqi dari arah yg tiada disangka sangkanya, dan barangsiapa yg bertawaqal kepd Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yg dikehendaki Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap tiap sesuatu" (QS.Ath Thalaq.65:2-3).
Peringkat rezeqi yg keempat ini adalah rezeqi yg istimewa, tdk semua orang bisa meraihnya. Orang istimewa ini (muttaqun) adalah orang yg benar benar dicintai dan dipercaya oleh Allah untuk memakmurkan stau mengatur kekayaan Allah dibumi.
Jadi jgn galau, takut, risau semua rezeqi setiap makhluk dibumi sdh dijamin Allah, sekarang bagaimana cara kita dpt meraihnya.
"Allah tak akan merubah nasib suatu kaum, jika kaum tersebut tidak mau merubah nasibnya. So now you must #
Ubah mindset
ubah kebiasaan
perluas rasa syukur
dan Booooom, insyaAllah proposal kebaikanmu akan disetujui sama Allah..good luck
dan kemudian melihat lagi.sungguh kau orang yang sangat beruntung. Lihat....kau sehat, jasmani dan rohani. Masih lengkap segala pancaindra. Oke mungkin kau tak ada uang di kantong, tapi kau tidak akan kelaparan.masih ada pengganjal perut untuk beberapa hari ke depan. Masih ada air kran steril buat persediaan minum. Kurang apa coba?pembatas antara haq dan bathil adalah rasa syukur itu is. Ok sering kau mendengar syukur itu ndak ada batasnya...sedangkan hati untik menampung rasa syukur itu terkadang ada batasnya. Dibatasi oleh ketakutan, kepicikan, dan lain sebagainya, so now you must open your heart. Open your eyes. Diluar sana masih banyak orang orang yg tak seberuntung kamu. Untuk urusan rezeki jangan pernah melihat keatas, tapi luhatlah ke bawah. Sedang untuk urusan amal ibadah, lihatlah ke atas. kau tidak ada apa apanya dengan merèka yg berada digaris terdepan kesyahidan.
back to the point : Ada 4 cara Allah SWT memberikan rezeqi kepada semua makhluknya sbb:
1. Rezeqi tingkat pertama (yg dijamin oleh Allah). "Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yg bergerak diatas bumi ini tidak dijamin oleh Allah rezeqinya" (QS.11:6).
Artinya Allah memberikan makan, minum, kesehatan, untuk seluruh makhluk hidup di dunia, ini rezeqi dasar yg terendah.
2.Rezeqi tingkat kedua "Tidaklah manusia mendapat apa apa, kecuali apa yg telah dikerjakannya" (QS.53:39).
Artinya Allah akan memberi rezeqi sesuai apa yg dikerjakannya.
3.Rezeqi tingkat tiga, "Sesungguhnya jika kamu brrsyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, jika kamu mengingkari nikmatku, maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih" (QS.14:7).
Inilah rezeqi yg disayang Allah, orang2 yg pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Allah dan mendpt rezeqi yg lbh banyak. Itulah janji Allah, orang yg pandai
bersyukurlah yg dpt hidup bahagia, sejahtera dan tentram.
4. Rezeqi tingkat empat untuk orang orang beriman dan bertaqwa.
"Barangsiapa yg bertaqwa kepd Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeqi dari arah yg tiada disangka sangkanya, dan barangsiapa yg bertawaqal kepd Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yg dikehendaki Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap tiap sesuatu" (QS.Ath Thalaq.65:2-3).
Peringkat rezeqi yg keempat ini adalah rezeqi yg istimewa, tdk semua orang bisa meraihnya. Orang istimewa ini (muttaqun) adalah orang yg benar benar dicintai dan dipercaya oleh Allah untuk memakmurkan stau mengatur kekayaan Allah dibumi.
Jadi jgn galau, takut, risau semua rezeqi setiap makhluk dibumi sdh dijamin Allah, sekarang bagaimana cara kita dpt meraihnya.
"Allah tak akan merubah nasib suatu kaum, jika kaum tersebut tidak mau merubah nasibnya. So now you must #
Ubah mindset
ubah kebiasaan
perluas rasa syukur
dan Booooom, insyaAllah proposal kebaikanmu akan disetujui sama Allah..good luck
arti valentine (pojok humor)
Ternyata "Valentin bukan berasal dari
Romawi, melainkan dari Betawi' (indonesia)
Pada zaman Belanda masih
berkuasa di Batavia, ada seorang
gadis Betawi bernama Entin Bin
Oedin, gadis ini jadi rebutan tiga
orang, Meneer Belanda, Orang
China dan Orang Betawi.
Pada tgl 13 Februari 1941, ketiga
pemuda ini pergi ke rumah Entin
dengan maksud melamar si Entin,
setibanya di Rumah Entin
ternyata mereka memiliki niat yang
sama, maka terjadilah
perkelahian memperebutkan si
Entin.
Entin yangg gak pengen ada keributan
di rumahnya mencoba melerai tiga
pemuda tersebut, tapi salah satu
senjata mereka gak sengaja
mengenai kepala si Entin. Sontak
warga kampung yang melihat
kejadian itu berteriak.
"PALE ENTIN BERDARAH... TUH PALE
ENTIN... PALE ENTIN...!"
Si Entin di bawa ke Rumah Sakit,
tapi esoknya tgl 14 Februari Entin
meninggal.
Untuk mengenang kejadian itu si
Meneer Belanda selalu
mengadakan acara demi
mengenang Entin yang dicintainya,
di Belanda dia cuma bisa
mengingat kata warga "PALE
ENTIN... PALE ENTIN..."
maka jadilah hari "Pale Entin" atau
"Valentin" 😮
Saat itu kalo yang kena senjata keteknya...pasti mereka mengenalnya KETEKENTIN " 😃
(Dikopi dari sebelah)
Romawi, melainkan dari Betawi' (indonesia)
Pada zaman Belanda masih
berkuasa di Batavia, ada seorang
gadis Betawi bernama Entin Bin
Oedin, gadis ini jadi rebutan tiga
orang, Meneer Belanda, Orang
China dan Orang Betawi.
Pada tgl 13 Februari 1941, ketiga
pemuda ini pergi ke rumah Entin
dengan maksud melamar si Entin,
setibanya di Rumah Entin
ternyata mereka memiliki niat yang
sama, maka terjadilah
perkelahian memperebutkan si
Entin.
Entin yangg gak pengen ada keributan
di rumahnya mencoba melerai tiga
pemuda tersebut, tapi salah satu
senjata mereka gak sengaja
mengenai kepala si Entin. Sontak
warga kampung yang melihat
kejadian itu berteriak.
"PALE ENTIN BERDARAH... TUH PALE
ENTIN... PALE ENTIN...!"
Si Entin di bawa ke Rumah Sakit,
tapi esoknya tgl 14 Februari Entin
meninggal.
Untuk mengenang kejadian itu si
Meneer Belanda selalu
mengadakan acara demi
mengenang Entin yang dicintainya,
di Belanda dia cuma bisa
mengingat kata warga "PALE
ENTIN... PALE ENTIN..."
maka jadilah hari "Pale Entin" atau
"Valentin" 😮
Saat itu kalo yang kena senjata keteknya...pasti mereka mengenalnya KETEKENTIN " 😃
(Dikopi dari sebelah)
Kamis, 12 Februari 2015
muhasabah buat semua......
KEMANA PERGINYA DOA?
Jika berharap uang, ternyata yang datang hutang...
Jika meminta kemudahan, yang hadir justru kesulitan...
Jika memohon kesehatan, yang menghampiri malah penyakit...
Jangan kalian tanya mengapa ALLAH tak kabulkan do'a...
Jangan kalian paksa kapan ALLAH ijabah do'a...
Jangan kalian heran mengapa ALLAH abaikan do'a...
🍀Tapi tanyakan seperti apa tubuh kalian bicara...🌴🍂
🍀Tanyakan kehalalan asupan yang kalian telan...🌴🍂
🍀Tanyakan seperti apa hati kalian berkata...🌴🍂
🍀Apa Shubuh kalian menjelang Dhuha?🌴🍂
🍀Apa zhuhur kalian sisa waktu bisnis yang kau punya?🌴🍂
🍀Apa Ashar-Maghrib kalian terlalu dekat waktunya?🌴🍂
🍀Apa Isya' kalian terlewat karena lelah yang ada?🌴🍂
🍀Apa Tahajud kalian terlepas karena terlelap tidur?🌴🍂
🍀Apa Al-Qur'an kalian tergeletak karena tak pernah dibaca?🌴🍂
🍀Apa harta kalian tersimpan tak terbagi?🌴🍂
🍀Jangan salahkan ALLAH...
Jika kalian kira bisa bebas berbuat dosa. Lantas luruh dengan berhaji dan rutin melaksanakan umroh tiap tahun adanya.🌴🍂
🍀Jangan salahkan ALLAH...
Jika ayat suci yang kalian pilih beberapa :- Surat Yusuf agar mendapatkan putra ganteng nan sholeh... - Surat Maryam agar memperoleh putri nan cantik sholehah. ..- Surat Ar-Rahman agar berlimpah rezeki...- Surat Al-Kahfi yang khususn di ”rapel ” pada malam jum'at....🌴🍂
🍀Dan jangan salahkan ALLAH
Jika ayat-ayat-Nya tak pernah dibaca ataupun di amalkan dalam kehidupan nyata.🌴🍂
🍀Jika titah ALLAH hanya menjadi beban.🌴🍂
🍀Jika urusan ALLAH dihitung berdasarkan untung rugi.🌴🍂
🍀Jangan berharap kecintaan-Nya akan datang... Jangan berharap do'a akan di kabulkan... 🌴🍂
🍀Ya ALLAH...Jagalah kami dari hal- hal yang demikian...
Satukan kami dalam ikatan cinta untuk saling mengingatkan, akan keberadaan dan kewajiban kami sebagai hamba-Mu...🌴🍂
Semoga bermanfaat untuk muhasabah diri. Kelak menjadi husnul' khotimah di akhir hayat.....🌴🍂
Jika berharap uang, ternyata yang datang hutang...
Jika meminta kemudahan, yang hadir justru kesulitan...
Jika memohon kesehatan, yang menghampiri malah penyakit...
Jangan kalian tanya mengapa ALLAH tak kabulkan do'a...
Jangan kalian paksa kapan ALLAH ijabah do'a...
Jangan kalian heran mengapa ALLAH abaikan do'a...
🍀Tapi tanyakan seperti apa tubuh kalian bicara...🌴🍂
🍀Tanyakan kehalalan asupan yang kalian telan...🌴🍂
🍀Tanyakan seperti apa hati kalian berkata...🌴🍂
🍀Apa Shubuh kalian menjelang Dhuha?🌴🍂
🍀Apa zhuhur kalian sisa waktu bisnis yang kau punya?🌴🍂
🍀Apa Ashar-Maghrib kalian terlalu dekat waktunya?🌴🍂
🍀Apa Isya' kalian terlewat karena lelah yang ada?🌴🍂
🍀Apa Tahajud kalian terlepas karena terlelap tidur?🌴🍂
🍀Apa Al-Qur'an kalian tergeletak karena tak pernah dibaca?🌴🍂
🍀Apa harta kalian tersimpan tak terbagi?🌴🍂
🍀Jangan salahkan ALLAH...
Jika kalian kira bisa bebas berbuat dosa. Lantas luruh dengan berhaji dan rutin melaksanakan umroh tiap tahun adanya.🌴🍂
🍀Jangan salahkan ALLAH...
Jika ayat suci yang kalian pilih beberapa :- Surat Yusuf agar mendapatkan putra ganteng nan sholeh... - Surat Maryam agar memperoleh putri nan cantik sholehah. ..- Surat Ar-Rahman agar berlimpah rezeki...- Surat Al-Kahfi yang khususn di ”rapel ” pada malam jum'at....🌴🍂
🍀Dan jangan salahkan ALLAH
Jika ayat-ayat-Nya tak pernah dibaca ataupun di amalkan dalam kehidupan nyata.🌴🍂
🍀Jika titah ALLAH hanya menjadi beban.🌴🍂
🍀Jika urusan ALLAH dihitung berdasarkan untung rugi.🌴🍂
🍀Jangan berharap kecintaan-Nya akan datang... Jangan berharap do'a akan di kabulkan... 🌴🍂
🍀Ya ALLAH...Jagalah kami dari hal- hal yang demikian...
Satukan kami dalam ikatan cinta untuk saling mengingatkan, akan keberadaan dan kewajiban kami sebagai hamba-Mu...🌴🍂
Semoga bermanfaat untuk muhasabah diri. Kelak menjadi husnul' khotimah di akhir hayat.....🌴🍂
mengenal sosok keren syeikh ahmad yasin
Inspirasi pagi
Ia pemuda biasa. Lahir dari keluarga miskin lagi pengungsi. Ia bermimpi untuk melawan kezhaliman yang mengoyak wajah bumi para Nabi, tanah kelahirannya, sejak pertengahan abad lalu. Suatu hari masih dalam sengatan mimpinya, ia bersama teman-temannya membuat sebuah acara kemah ketangkasan di pantai Gaza. Dan dari sanalah kisah menakjubkan itu dimulai.
Di akhir acara mereka berlomba, mereka saling adu ketahanan. Siapa bisa melakukan head-stand, berdiri dengan kepala dalam jangka waktu terlama, dialah sang pemenang. Sang pemenang berhak digendong bergantian selama perjalanan pulang.
Tiap menit, satu demi satu peserta menyerah. Lalu tinggallah dia sendiri, pemuda itu. Dia masih terus bertumpu di atas kepalanya bahkan sampai beberapa jam kemudian! Gila! Teman-temannya berseru-seru. Tapi tak beranjak. Wajahnya dicobakan untuk tetap tersenyum. Hingga pada satu titik waktu, ia tak tahan lagi. Serasa ada yang meledak di kepalanya. Lalu ia jatuh. Sayangnya saat mencoba bangkit, ia limbung. Ia jatuh lagi. Dan kakinya sulit digerakkan, bahkan serasa tak mampu menahan berat tubuhnya. Hari itu, usianya baru enam belas tahun.
Ia lumpuh di usia remajanya. Tapi mimpinya tak ikut lumpuh. Mimpi itu tetap menyala. Bahkan kian berkobar. Dengan kelumpuhannya ia memilih untuk menjadi guru agama Islam di sebuah sekolah dasar. Dan karena mimpi-mimpinya yang menjulang, murid-muridnya tersengat. Konon, tiap kali ia mengajarkan sesuatu, murid-muridnya bak kerasukan. Mereka begitu bersemangat mengamalkan apa yang dikatakannya.
Suatu hari disinggungnya tentang shalat malam. Maka paginya para wali murid memprotes pihak sekolah karena anak-anak mereka jadi begadang semalaman menantikan sepertiga malam terakhir untuk shalat. Suatu hari, disinggunggnya pula tentang puasa sunnah. Maka para orang tua kelabakan karena hari-hari berikutnya anak-anak mereka yang masih kecil memboikot sarapan pagi dan makan siang untuk berpuasa. Padahal musim panas begitu dahsyat dengan siang panjang bermandikan matahari.
Duhai kekuatan apakah itu, yang ada pada guru lumpuh itu? Itulah kekuatan jiwa. Begitu kokohnya ia hingga jasad yang rapuh itu bagaikan matahari, bersinar meledakkan. Bertahun-tahun dia dipenjara Israel, sampai manusia pun bertanya apa bahayanya orang tua yang lumpuh penyakitan ini? Dokter-dokter di penjara Israel hampir-hampir menganggapnya laboratorium hidup, karena hari tak berganti tanpa bertambahnya jenis penyakit di tubuh sang singa yang berkursi roda.
Inilah lelaki yang ditakuti Israel. Bukan yang seperti Rambo. Bukan hanya badannya sekekar Ade Rai. Hanya seorang lelaki lumpuh berkursi roda yang bicara pun terbata-bata. Suaranya juga kecil hampir kehabisan bunyi. Tapi kekuatan jiwa itulah, jiwa yang dipenuhi mimpi, keyakinan pada janji ilahi, membuatnya begitu perkasa, begitu berwibawa di hadapan jutaan pasukan bersenjata lengkap berkendara lapis baja. Perkenalkan, namanya Ahmad Yasin rahimahullah.
Apa rahasianya?
Wallahu a’lam. Jawaban ringan yang bisa kita berikan adalah karena syaikh amat dekat dengan Allah Ta’ala, sehingga kata-katanya bak suara panglima pasukan di hadapan jutaan segenap pasukannya; didengarkan, berwibawa dan penuh kharisma. Lantas apa sarana agar kita dekat dengan Allah? Jawabannya adalah membaca, merenungi, mengkaji surat cinta-Nya, yaitu Al-Qur’an. “Kalian” kata Khabbab bin Art radhiyallahu anhu, seorang shahabat, “tak kan pernah mendekat kepada Allah dengan sesuatu yang lebih Dia cintai daripada kalam-Nya.” Inilah rahasia itu.
Ada satu kisah menarik yang diceritakan oleh seorang rekan perihal Ahmad Yasin ini –rahimahullah-. Rekan kita ini menceritakan bahwa Ustadz Fahim beserta rombongan (sekitar 4 orang) pernah berkunjung ke Palestina, dan kebetulan bertemu dengan menantu syaikh Ahmad Yasin. Maka ustadz Fahim beserta rombongannya ini diminta untuk berkenan berkunjung ke rumah mertuanya. Setibanya di rumah, dan berbincang-bincang sejenak, si ustadz dan rombongan diajak melihat sebuah kamar yang sederhana.
Menantu Syaikh Ahmad Yasin kemudian bertanya, ‘Tahukah kalian kamar siapakah ini?’
Rombongan itu serempak menjawab, ‘Tidak.’
‘Ini adalah kamar mertua saya, Ahmad Yasin,’ katanya.
Kemudian ia melanjutkan, ‘Lihatlah Al-Qur’an yang ada di meja itu. Ahmad Yasin membaca Al-Qur’an sebanyak 3 JUZ setiap harinya.’
Tidak ada seorang pun yang mendengar kesaksian itu kecuali tertakjub kepada syaikh Ahmad Yasin. Karena untuk berpindah dari satu lembarnya, syaikh Ahmad Yasin harus menggunakan mulutnya untuk membaliknya; sungguh, sebuah tamparan keras bagi kita semua. Ini mungkin rahasia kenapa seorang Ahmad Yasin menjadi orang yang paling ditakuti musuh-musuh Islam. Kekuatan itu adalah kekuatan jiwa yang ada di dalam hatinya, dan itulah kekuatan yang sebenarnya dalam diri orang mukmin.
Ibnul Jauzi dalam bukunya, Shifatus Shafwah, dengan sangat baik hati menyebutkan kekata Syumaith bin Ajlan yang menjadi bukti bahwa sejatinya kekuatan orang mukmin ada di hatinya, bukan pada anggota badannya.
يَقُوْلُ: إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ قُوَّةَ الْمُؤْمِنِ فِيْ قَلْبِهِ وَلَمْ يَجْعَلْهَا فِيْ أَعْضَائِهِ، أَلَا تَرَوْنَ أَنَّ الشَّيْخَ يَكُوْنُ ضَعِيْفًا يَصُوْمُ الْهَوَاجِرَ وَيَقُوْمُ اللَّيْلَ وَالشَّابُّ يَعْجِزُ عَنْ ذَلِكَ.
Syumaith berkata, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menjadikan kekuatan orang mukmin ada pada hatinya, tidak pada anggota badannya. Tidakkah kalian melihat orang tua yang lemah, dia mampu berpuasa di siang hari dan shalat di malam hari sedangkan pemuda tidak bisa melakukannya.” (Shifatus Shafwah : III/341).
Ibnu Taimiyyah rahimahullah juga pernah berkata,
ما رأيت شيئا يغذي العقل والروح ويحفظ الجسم ويضمن السعادة أكثر من إدامة النظر في كتاب الله تعالى —–ابن تيمية
“Aku tidak melihat sesuatu yang bisa memberikan nutrisi kepada akal dan ruh, menjaga jasad dan menjamin kebahagiaan melebihi memperbanyak mengkaji Al-Qur’an.” Wallahu a’lam.
Semoga bermanfaat.
Salam ukhuwah dari Akhukum fillah,
Ibnu Abdil Bari El-Afifi
Ia pemuda biasa. Lahir dari keluarga miskin lagi pengungsi. Ia bermimpi untuk melawan kezhaliman yang mengoyak wajah bumi para Nabi, tanah kelahirannya, sejak pertengahan abad lalu. Suatu hari masih dalam sengatan mimpinya, ia bersama teman-temannya membuat sebuah acara kemah ketangkasan di pantai Gaza. Dan dari sanalah kisah menakjubkan itu dimulai.
Di akhir acara mereka berlomba, mereka saling adu ketahanan. Siapa bisa melakukan head-stand, berdiri dengan kepala dalam jangka waktu terlama, dialah sang pemenang. Sang pemenang berhak digendong bergantian selama perjalanan pulang.
Tiap menit, satu demi satu peserta menyerah. Lalu tinggallah dia sendiri, pemuda itu. Dia masih terus bertumpu di atas kepalanya bahkan sampai beberapa jam kemudian! Gila! Teman-temannya berseru-seru. Tapi tak beranjak. Wajahnya dicobakan untuk tetap tersenyum. Hingga pada satu titik waktu, ia tak tahan lagi. Serasa ada yang meledak di kepalanya. Lalu ia jatuh. Sayangnya saat mencoba bangkit, ia limbung. Ia jatuh lagi. Dan kakinya sulit digerakkan, bahkan serasa tak mampu menahan berat tubuhnya. Hari itu, usianya baru enam belas tahun.
Ia lumpuh di usia remajanya. Tapi mimpinya tak ikut lumpuh. Mimpi itu tetap menyala. Bahkan kian berkobar. Dengan kelumpuhannya ia memilih untuk menjadi guru agama Islam di sebuah sekolah dasar. Dan karena mimpi-mimpinya yang menjulang, murid-muridnya tersengat. Konon, tiap kali ia mengajarkan sesuatu, murid-muridnya bak kerasukan. Mereka begitu bersemangat mengamalkan apa yang dikatakannya.
Suatu hari disinggungnya tentang shalat malam. Maka paginya para wali murid memprotes pihak sekolah karena anak-anak mereka jadi begadang semalaman menantikan sepertiga malam terakhir untuk shalat. Suatu hari, disinggunggnya pula tentang puasa sunnah. Maka para orang tua kelabakan karena hari-hari berikutnya anak-anak mereka yang masih kecil memboikot sarapan pagi dan makan siang untuk berpuasa. Padahal musim panas begitu dahsyat dengan siang panjang bermandikan matahari.
Duhai kekuatan apakah itu, yang ada pada guru lumpuh itu? Itulah kekuatan jiwa. Begitu kokohnya ia hingga jasad yang rapuh itu bagaikan matahari, bersinar meledakkan. Bertahun-tahun dia dipenjara Israel, sampai manusia pun bertanya apa bahayanya orang tua yang lumpuh penyakitan ini? Dokter-dokter di penjara Israel hampir-hampir menganggapnya laboratorium hidup, karena hari tak berganti tanpa bertambahnya jenis penyakit di tubuh sang singa yang berkursi roda.
Inilah lelaki yang ditakuti Israel. Bukan yang seperti Rambo. Bukan hanya badannya sekekar Ade Rai. Hanya seorang lelaki lumpuh berkursi roda yang bicara pun terbata-bata. Suaranya juga kecil hampir kehabisan bunyi. Tapi kekuatan jiwa itulah, jiwa yang dipenuhi mimpi, keyakinan pada janji ilahi, membuatnya begitu perkasa, begitu berwibawa di hadapan jutaan pasukan bersenjata lengkap berkendara lapis baja. Perkenalkan, namanya Ahmad Yasin rahimahullah.
Apa rahasianya?
Wallahu a’lam. Jawaban ringan yang bisa kita berikan adalah karena syaikh amat dekat dengan Allah Ta’ala, sehingga kata-katanya bak suara panglima pasukan di hadapan jutaan segenap pasukannya; didengarkan, berwibawa dan penuh kharisma. Lantas apa sarana agar kita dekat dengan Allah? Jawabannya adalah membaca, merenungi, mengkaji surat cinta-Nya, yaitu Al-Qur’an. “Kalian” kata Khabbab bin Art radhiyallahu anhu, seorang shahabat, “tak kan pernah mendekat kepada Allah dengan sesuatu yang lebih Dia cintai daripada kalam-Nya.” Inilah rahasia itu.
Ada satu kisah menarik yang diceritakan oleh seorang rekan perihal Ahmad Yasin ini –rahimahullah-. Rekan kita ini menceritakan bahwa Ustadz Fahim beserta rombongan (sekitar 4 orang) pernah berkunjung ke Palestina, dan kebetulan bertemu dengan menantu syaikh Ahmad Yasin. Maka ustadz Fahim beserta rombongannya ini diminta untuk berkenan berkunjung ke rumah mertuanya. Setibanya di rumah, dan berbincang-bincang sejenak, si ustadz dan rombongan diajak melihat sebuah kamar yang sederhana.
Menantu Syaikh Ahmad Yasin kemudian bertanya, ‘Tahukah kalian kamar siapakah ini?’
Rombongan itu serempak menjawab, ‘Tidak.’
‘Ini adalah kamar mertua saya, Ahmad Yasin,’ katanya.
Kemudian ia melanjutkan, ‘Lihatlah Al-Qur’an yang ada di meja itu. Ahmad Yasin membaca Al-Qur’an sebanyak 3 JUZ setiap harinya.’
Tidak ada seorang pun yang mendengar kesaksian itu kecuali tertakjub kepada syaikh Ahmad Yasin. Karena untuk berpindah dari satu lembarnya, syaikh Ahmad Yasin harus menggunakan mulutnya untuk membaliknya; sungguh, sebuah tamparan keras bagi kita semua. Ini mungkin rahasia kenapa seorang Ahmad Yasin menjadi orang yang paling ditakuti musuh-musuh Islam. Kekuatan itu adalah kekuatan jiwa yang ada di dalam hatinya, dan itulah kekuatan yang sebenarnya dalam diri orang mukmin.
Ibnul Jauzi dalam bukunya, Shifatus Shafwah, dengan sangat baik hati menyebutkan kekata Syumaith bin Ajlan yang menjadi bukti bahwa sejatinya kekuatan orang mukmin ada di hatinya, bukan pada anggota badannya.
يَقُوْلُ: إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ قُوَّةَ الْمُؤْمِنِ فِيْ قَلْبِهِ وَلَمْ يَجْعَلْهَا فِيْ أَعْضَائِهِ، أَلَا تَرَوْنَ أَنَّ الشَّيْخَ يَكُوْنُ ضَعِيْفًا يَصُوْمُ الْهَوَاجِرَ وَيَقُوْمُ اللَّيْلَ وَالشَّابُّ يَعْجِزُ عَنْ ذَلِكَ.
Syumaith berkata, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menjadikan kekuatan orang mukmin ada pada hatinya, tidak pada anggota badannya. Tidakkah kalian melihat orang tua yang lemah, dia mampu berpuasa di siang hari dan shalat di malam hari sedangkan pemuda tidak bisa melakukannya.” (Shifatus Shafwah : III/341).
Ibnu Taimiyyah rahimahullah juga pernah berkata,
ما رأيت شيئا يغذي العقل والروح ويحفظ الجسم ويضمن السعادة أكثر من إدامة النظر في كتاب الله تعالى —–ابن تيمية
“Aku tidak melihat sesuatu yang bisa memberikan nutrisi kepada akal dan ruh, menjaga jasad dan menjamin kebahagiaan melebihi memperbanyak mengkaji Al-Qur’an.” Wallahu a’lam.
Semoga bermanfaat.
Salam ukhuwah dari Akhukum fillah,
Ibnu Abdil Bari El-Afifi
Rabu, 11 Februari 2015
tentang ukhuwah
Ukhuwah Indah Menuju Jannah, Iyakah?
( Umar Hidayat, M.Ag. )
"Sungguh tiap mukmin itu bersaudara."
Tak usah risau lantaran ukhuwah hanya akibat dari iman.
Karena saat kita melemah, saat keakraban kita merapuh. Saat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan.
Saat kebaikan justru melukai. Sesungguhnya yang rusak bukanlah ukhuwah.
Tapi iman-iman kita sedang sakit. Mari kita waspai jebakan setan hingga melemahkan keimanan
PERSAHABATAN bukanlah pelangi, yang indah hanya sekejap..
PERSAHABATAN bukan pula matahari, yang menemani 1/2 hari..
PERSAHABATAN adalah HATI yang melekat dalam diri & akan ada dalam jiwa.
PERSAHABATAN bukan pula BULAN yang nampak indah hanya saat PURNAMA
Ia seperti UDARA yang kita hirup saat terlelap dan terjaga.
Aha..
Betapa berbangga hati yang bisa berukhuwah.
Tapi ada yang lebih jelita lagi, kita memilikinya dalam Minhatun Robbaniyyah. Dalam Nikmatun Ilahiyah.
Dalam Quwwatun Imaniyah. Di saat seperti inilah selaksa kerinduan yang tak harap berpisah. Maka pantas saja Al-Faruq, Umar bin Al Khattab pernah melantunkan kata Aku tidak mau hidup lama di dunia yang fana ini
kecuali karena tiga hal: keindahan berjihad di jalanNya, repotnya berdiri Qiyamul Lail, dan indahnya bertemu dengan sahabat lama.
Mungkin kisah berikut mampu mengwal perasaan kita. betapa ukhuwah itu penanda iman kita.
Semenjak wafat Nabi Saw itulah Bilal menyatakan diri tidak akan mengumandangkan adzan lagi.
Ketika Khalifah Abu Bakar Ra. memintanya untuk jadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan
sendu bilal berkata: Biarkan aku jadi muadzin Nabi saja.
Nabi telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi.
Abu Bakar Ra. pun tak bisa lagi mendesak Bilal Ra. untuk kembali mengumandangkan adzan.
Kesedihan sebab ditinggal wafat Nabi Saw., terus mengendap di hati Bilal Ra.
Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria.
Lama Bilal Ra tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Nabi Saw hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya:
Ya Bilal, wa maa hadzal jafa?
Hai Bilal, kenapa engkau tak mengunjungiku? Kenapa sampai begini?.
Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah pada Nabi. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Nabi.
setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi Saw., pada sang kekasih.
Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucunda Nabi Saw., Hasan dan Husein. Sembari mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Nabi Saw itu.
Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal Ra.: Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan buat kami?
Kami ingin mengenang kakek kami. Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.
Bilal pun memenuhi permintaan itu.
Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Nabi Saw masih hidup.
Mulailah dia mengumandangkan adzan.
Saat lafadz Allahu Akbar dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok nan agung, suara yang begitu dirindukan, itu telah kembali.
Ketika Bilal meneriakkan kata Asyhadu an laa ilaha illallah, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sembari berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.
Dan saat bilal mengumandangkan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan.
Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Nabi, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu madinah mengenang masa saat masih ada Nabi Saw.
Hari adzan pertama dan terakhir bagi Bilal Ra. Adzan yang tak bisa dirampungkan .
Bayangkan kita seolah sedang hidup bersama di tengah-tengah mereka.
Hamba-hamba Allah yang selalu terhubung dengan langit dan merasakan indahnya ukhuwah dalam kebenaran dan kemuliaan.
Maka jika masih ada batas dalam perjalan ukhuwah kita, bisa dipastikan kita telah gagal mengenggam makna ukhuwah yang sebenarnya.
Ada sebuah nasihat dari ibnul Qoyyim Al Jauzi. Ukhuwwah itu hanya sekedar buah dari keimanan kita kepada Allah.
Jadi jika ukhuwwahnya bermasalah mari kita evaluasi keimanan kita kepada Nya.
Efek dari hubungan baik kita dengan yang ada di langit secara langsung berefek pada baiknya keterhububungan kita dengan bumi.
Dalam sebuah kutipan ada yang mengingatkan pada kita
#Sebesar cintamu pada Allah, sebesar itu pula cinta orang lain kepadamu.
Sebesar ketakutanmu akan murka Allah, sebesar itu pula keseganan orang lain terhadapmu.
Sebesar kesibukanmu pada Allah, sebesar itu pula orang lain sibuk untukmu. ''kutipan Al Mughirah''#
Begitu juga dalam Ayat Al quran.
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat." (QS. AL HUJURAT:10).
Hati yang beriman adalah hati yang jelita disebabkan dalam hati mereka selalu bersambung dengan Allah dan selalu meneladani rasulullah.
Salim fillah berkata, hati yang jelita itu adalah hati yang selalu mengulurkan rasa cinta pada sesama.
Hati mereka selalu tunduk pada Allah dan rasulullah sehingga mudah tunduk pada ukhuwah meski dengan berbagai perbedaan yang ada.
Dan rendahkanlah dirimu bila bersama orang mukmin. Kita diminta berendah hati bila kita mau meneladani rasulullah.
Karena ketika kita merendah kita tak akan mudah terjatuh. OkDan bila sampai terjatuh tak begitu terasa sakit.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺑﺎﺭﻙ وسلم
( Umar Hidayat, M.Ag. )
"Sungguh tiap mukmin itu bersaudara."
Tak usah risau lantaran ukhuwah hanya akibat dari iman.
Karena saat kita melemah, saat keakraban kita merapuh. Saat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan.
Saat kebaikan justru melukai. Sesungguhnya yang rusak bukanlah ukhuwah.
Tapi iman-iman kita sedang sakit. Mari kita waspai jebakan setan hingga melemahkan keimanan
PERSAHABATAN bukanlah pelangi, yang indah hanya sekejap..
PERSAHABATAN bukan pula matahari, yang menemani 1/2 hari..
PERSAHABATAN adalah HATI yang melekat dalam diri & akan ada dalam jiwa.
PERSAHABATAN bukan pula BULAN yang nampak indah hanya saat PURNAMA
Ia seperti UDARA yang kita hirup saat terlelap dan terjaga.
Aha..
Betapa berbangga hati yang bisa berukhuwah.
Tapi ada yang lebih jelita lagi, kita memilikinya dalam Minhatun Robbaniyyah. Dalam Nikmatun Ilahiyah.
Dalam Quwwatun Imaniyah. Di saat seperti inilah selaksa kerinduan yang tak harap berpisah. Maka pantas saja Al-Faruq, Umar bin Al Khattab pernah melantunkan kata Aku tidak mau hidup lama di dunia yang fana ini
kecuali karena tiga hal: keindahan berjihad di jalanNya, repotnya berdiri Qiyamul Lail, dan indahnya bertemu dengan sahabat lama.
Mungkin kisah berikut mampu mengwal perasaan kita. betapa ukhuwah itu penanda iman kita.
Semenjak wafat Nabi Saw itulah Bilal menyatakan diri tidak akan mengumandangkan adzan lagi.
Ketika Khalifah Abu Bakar Ra. memintanya untuk jadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan
sendu bilal berkata: Biarkan aku jadi muadzin Nabi saja.
Nabi telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi.
Abu Bakar Ra. pun tak bisa lagi mendesak Bilal Ra. untuk kembali mengumandangkan adzan.
Kesedihan sebab ditinggal wafat Nabi Saw., terus mengendap di hati Bilal Ra.
Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria.
Lama Bilal Ra tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Nabi Saw hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya:
Ya Bilal, wa maa hadzal jafa?
Hai Bilal, kenapa engkau tak mengunjungiku? Kenapa sampai begini?.
Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah pada Nabi. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Nabi.
setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi Saw., pada sang kekasih.
Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucunda Nabi Saw., Hasan dan Husein. Sembari mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Nabi Saw itu.
Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal Ra.: Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan buat kami?
Kami ingin mengenang kakek kami. Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.
Bilal pun memenuhi permintaan itu.
Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Nabi Saw masih hidup.
Mulailah dia mengumandangkan adzan.
Saat lafadz Allahu Akbar dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok nan agung, suara yang begitu dirindukan, itu telah kembali.
Ketika Bilal meneriakkan kata Asyhadu an laa ilaha illallah, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sembari berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.
Dan saat bilal mengumandangkan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan.
Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Nabi, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu madinah mengenang masa saat masih ada Nabi Saw.
Hari adzan pertama dan terakhir bagi Bilal Ra. Adzan yang tak bisa dirampungkan .
Bayangkan kita seolah sedang hidup bersama di tengah-tengah mereka.
Hamba-hamba Allah yang selalu terhubung dengan langit dan merasakan indahnya ukhuwah dalam kebenaran dan kemuliaan.
Maka jika masih ada batas dalam perjalan ukhuwah kita, bisa dipastikan kita telah gagal mengenggam makna ukhuwah yang sebenarnya.
Ada sebuah nasihat dari ibnul Qoyyim Al Jauzi. Ukhuwwah itu hanya sekedar buah dari keimanan kita kepada Allah.
Jadi jika ukhuwwahnya bermasalah mari kita evaluasi keimanan kita kepada Nya.
Efek dari hubungan baik kita dengan yang ada di langit secara langsung berefek pada baiknya keterhububungan kita dengan bumi.
Dalam sebuah kutipan ada yang mengingatkan pada kita
#Sebesar cintamu pada Allah, sebesar itu pula cinta orang lain kepadamu.
Sebesar ketakutanmu akan murka Allah, sebesar itu pula keseganan orang lain terhadapmu.
Sebesar kesibukanmu pada Allah, sebesar itu pula orang lain sibuk untukmu. ''kutipan Al Mughirah''#
Begitu juga dalam Ayat Al quran.
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat." (QS. AL HUJURAT:10).
Hati yang beriman adalah hati yang jelita disebabkan dalam hati mereka selalu bersambung dengan Allah dan selalu meneladani rasulullah.
Salim fillah berkata, hati yang jelita itu adalah hati yang selalu mengulurkan rasa cinta pada sesama.
Hati mereka selalu tunduk pada Allah dan rasulullah sehingga mudah tunduk pada ukhuwah meski dengan berbagai perbedaan yang ada.
Dan rendahkanlah dirimu bila bersama orang mukmin. Kita diminta berendah hati bila kita mau meneladani rasulullah.
Karena ketika kita merendah kita tak akan mudah terjatuh. OkDan bila sampai terjatuh tak begitu terasa sakit.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺑﺎﺭﻙ وسلم
mana karyaku???
Berbicara tentang karya khususnya tulisan, ya minimal puisi kek, sajak, pantun ato apalah...sungguh aku malu.secara aku masih punya 2 tangan lengkap, 2 kaki lengkap, mata yg senantiasa menemani, otak yg senantiasa memberi ide ide luar biasa, hati yg mengayomi, akal yg masih waras...ah...semua kalah dan tandas dengan rasa malas.
jujur, setahun terakhir klo jalan ndak ada matinya.bahkan melalang buana sampe ujung timur Indonesia.rencana yg awalnya bikin buku, setelah mengabdi dibawah naungan SM3T (sarjana mengajar di daerah terdepan, terluar, terpencil) angkatan 3 dibawah naanungan LPTK Universitas Negeri Malang belum terealisasi sama sekali.padahal lho distrik okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang yg menjadi tempat pengabdian q amazing bgt.
Waktu sudah jalan sampek hampir 5 bulan sejak kepulangan.hampir setengah tahun bro.itu waktu yg sangat lamaa.banyak hal yg belum tuntas q kerjakan.baiklah, malam ini aku ingin mendeklarasikan diri. Sepenuhnya untuk memupuk motivasi, untuk menyemangati.sudah waktunya berkarya....
iis orang dikenang lewat karyanya.......orang dikenang lewat tulisannya...layaknya imam syafii, imam ghozali, hasan al banna dan orang orang keren lainnya...mereka dikenang kqrena tulisan dan perannya yang menggugah dunia.the last, membaca sekilas biografi mohammad assad lewat qatar nya hati ini tertohok....mana karyamu????buktikan sekarang bahwa kau bisaaa.....
jujur, setahun terakhir klo jalan ndak ada matinya.bahkan melalang buana sampe ujung timur Indonesia.rencana yg awalnya bikin buku, setelah mengabdi dibawah naungan SM3T (sarjana mengajar di daerah terdepan, terluar, terpencil) angkatan 3 dibawah naanungan LPTK Universitas Negeri Malang belum terealisasi sama sekali.padahal lho distrik okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang yg menjadi tempat pengabdian q amazing bgt.
Waktu sudah jalan sampek hampir 5 bulan sejak kepulangan.hampir setengah tahun bro.itu waktu yg sangat lamaa.banyak hal yg belum tuntas q kerjakan.baiklah, malam ini aku ingin mendeklarasikan diri. Sepenuhnya untuk memupuk motivasi, untuk menyemangati.sudah waktunya berkarya....
iis orang dikenang lewat karyanya.......orang dikenang lewat tulisannya...layaknya imam syafii, imam ghozali, hasan al banna dan orang orang keren lainnya...mereka dikenang kqrena tulisan dan perannya yang menggugah dunia.the last, membaca sekilas biografi mohammad assad lewat qatar nya hati ini tertohok....mana karyamu????buktikan sekarang bahwa kau bisaaa.....
Langganan:
Postingan (Atom)