GERAKAN ROTASI BUMI
Rotasi
bumi adalah gerakan bumi berputar pada porosnya/sumbunya dari barat ke timur
dengan durasi 24 jam dalam sekali putaran.
Cepatnya
gerakan rotasi bumi memberi efek pandangan terhadap benda angkasa lainnya
berjalan dari timur ke barat. Jika diibaratkan, kita naik kereta api yang
berjalan, maka tampaklah pohon-pohon, tiang listrik dan rumah-rumah yang
dilewati kereta seakan-akan berlarian. Gerakan pohon-pohon dan tiang-tiang
listrik tersebut dinamakan gerak semu. Bayangkanlah bahwa sekarang kita sedang
"menumpang" bumi yang sedang melaju dalam rotasinya. Maka semua benda
yang terlihat dari bumi seperti matahari, bulan, dan bintang-bintang
seolah-olah bergerak dari timur ke barat itulah yang disebut gerak semu
benda-benda langit. Akibat yang sangat berpengaruh dari gerak rotasi bumi
terhadap kehidupan di bumi adalah pergantian siang dan malam.
Bumi
berotasi berputar dengan teratur dan disiplin selama 23 jam 56 menit setiap
hari. Peristiwa siang di suatu tempat di bumi pada dasarnya tempat tersebut
sedang menghadap sinar matahari sedangkan peristiwa malam adalah permukaan bumi
yang sedang membelakangi sinar matahari. Ketika bumi sedang berotasi, jarang di
antara kita yang menyadarinya, hal ini karena selubung udara (atmosfer) bumi
turut serta berputar. Seandainya atmosfer bumi tidak ikut berputar maka angin
kencang akan menerpa seluruh permukaan bumi dan tentunya tidak ada kehidupan
yang tenang karena kencangnya rotasi
bumi.
AKIBAT TERJADINYA ROTASI BUMI
Selain
menciptakan pergiliran siang dan malam, rotasi bumi juga mengakibatkan:
1.
Adanya
Peredaran Semu Harian Benda Langit
Pada
uraian di atas telah dijelaskan bahwa matahari, bintang, dan bulan bergerak
dari timur menuju barat. Pergerakan benda langit itu dinamakan peredaran semu
harian. Bintang menempuh lintasan peredaran semunya memakan waktu selama 23 jam
56 menit (disebut satu hari bintang), tetapi matahari menempuh lintasan
peredaran semunya memakan waktu 24 jam, sedangkan bulan memakan waktu
peredarannya 24 jam 50 menit perhari. Periode peredaran semu matahari yang
lebih lama dari bintang merupakan akibat gerak revolusi sedangkan periode
peredaran semu bulan sebagai akibat dari bulan yang berevolusi mengedari bumi.
2.
Perbedaan
Waktu
Perhitungan
waktu yang kita gunakan sehari-hari adalah waktu matahari. Untuk memahami
perbedaan waktu di bumi pahami dulu putaran globe dengan baik. Pada globe
terlihat garis-garis yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi.
Garis-garis tersebut dinamakan garis meridian. Berbicara tentang perhitungan
waktu di bumi, terkait dengan garis meridian. Garis meridian yang
melalui daerah Greenwich, dekat
kota London di Inggris ditetapkan sebagai garis meridian 0 derajat.
Jika
di Greenwich yang memiliki standar meridian 0 derajat sedang pukul 07.00 waktu
setempat (Greenwich Mean Time atau GMT) maka di Indonesia bagian Barat (WIB)
yang memiliki standar meredian 1050 BT sudah pukul 14.00 WIB. Hal
ini karena 105:15 = 7 jam. Selisih waktu Greenwich dan WIB adalah 7 jam lebih
awal. Indonesia yang memiliki batas astronomi antara 950 BT – 1410
BT memiliki panjang wilayah 46 derajat (141-95 = 46). Berdasarkan hal itu
negara kita dapat dibedakan dalam 3 wilayah waktu yaitu standar meridian 1050
BT ditetapkan sebagai batas Waktu Indonesia Barat (WIB) Daerah WIB meliputi:
Sumatra, Jawa, Kalbar, Kalteng, standar meridian 1200 BT ditetapkan
sebagai
waktu Indonesia Tengah (WITA)
meliputi: Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Kaltim, Kalsel dan standar Meridian
1350 BT ditetapkan sebagai Waktu Indonesia Timur (WIT) meliputi:
Maluku dan Irian Jaya (Papua).
3.
Pembelokan
Arah Angin
Angin
bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Meskipun
demikian arah angin tidak sama persis dengan arah gradien tekanan, hal ini
disebabkan adanya efek gaya Coriolis pada angin. Gaya Coriolis adalah gaya semu
yang timbul akibat efek dua gerakan yaitu gerak rotasi bumi dan gerak benda
relatif terhadap bumi.
Gambar 3.
Pembelokan arah angin sebagai akibat rotasi
bumi pada porosnya
GERAKAN REVOLUSI BUMI
Revolusi
bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari dari barat ke timur
(berlawanan arah jarum jam). Bentuk lintasan edar bumi mengelilingi matahari
adalah elips, dan lintasannya disebut orbit bumi. Periode satu kali edar
tepatnya selama 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Selama mengitari matahari,
poros bumi selalu miring 23,50 terhadap
garis yang tegak lurus.
Gambar 4.
Revolusi Bumi
AKIBAT REVOLUSI BUMI
Akibat
dari revolusi bumi dan kemiringan sumbu yang tetap 66,50 mengakibatkan
pengaruh sebagai berikut:
1.
Terjadinya
Peredaran Semu Tahunan Matahari
Gerak
semu tahunan matahari selama 6 bulan ke arah utara dan 6 bulan kemudian
berganti ke selatan. Gerak semu tahunan matahari adalah gerakan semu matahari
di khatulistiwa bolak balik antara 23,50 lintang utara dan lintang
selatan.
Gambar 5.
Ilustrasi gerak semu tahunan matahari
2.
Perubahan
Panjang Waktu Siang dan Malam
Pada
waktu tanggal 21 Juni, yaitu matahari beredar pada garis lintang 23,50
LU atau di GBU daerah yang dilaluinya mengalami siang hari lebih panjang
daripada pada malam hari sebaliknya pada tanggal 22 Desember di tempat ini periode
siang hari lebih pendek dan periode malam hari lebih panjang. Keadaan ini
berlaku di semua daerah yang berada di belahan bumi utara. Keadaan di belahan
bumi selatan, pada tanggal 21 Juni memiliki malam yang lebih panjang daripada
siang harinya. Pada tanggal 22 Desember, siang hari lebih panjang daripada
malam hari. Adapun padatanggal 21 Maret dan 23 September, siang hari akan sama
panjang dengan malam hari di semua tempat di permukaan bumi kecuali di kutub.
3.
Pergantian
Musim
Sebab-sebab
terjadinya pergantian musim di bumi:
-
Karena sumbu bumi
condong/ miring (66,50) terhadap bidang orbit ataupun ekliptika
sehingga matahari dilihat dari bumi seolah bergerak ke arah utara dan/ selatan
khatulistiwa
-
Karena adanya revolusi
bumi
-
Sumbu bumi selalu
sejajar dengan dirinya sendiri.
Selain
perbedaan panjang waktu malam dan siang, revolusi bumi juga berakibat pada pergantian
musim. Daerah tropis yang dilalui angin musim terjadi pergantian musim hujan
dan kemarau.
No
|
Waktu
|
Musim
GBU
|
Musim
GBS
|
1
|
21
Maret – 21 Juni
|
Semi
|
Gugur
|
2
|
21
Juni – 23 September
|
Panas
|
Dingin
|
3
|
21
September – 22 Desember
|
Gugur
|
Semi
|
4
|
22
Desember – 21 Maret
|
Dingin
|
Panas
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar